Sempoa, Count, Menghitung, Sipoa

 SEJARAH SEMPOA

Baca Juga: Sejarah dan Perkembangan Topi

Sempoa atau Abacus merupakan alat bantu berhitung kuno yang sudah ada sejak lama. Ternyata sempoa memiliki sejarah yang cukup panjang dan menarik, berikut sejarah sempoa dan manfaat menggunakan sempoa terlebih khusus untuk anak - anak.

 Alat berhitung yang sudah ada sejak lama ini pertama kali ditemukan dalam sejarah bangsa Babilonia kuno dalam bentuk papan yang diatasnya ditaburi pasir sehingga orang dapat menulis dan berhitung, itulah sebabnya sempoa disebut Abacus yang berasal dari kata Yunani yaitu ABACOS yang memiliki arti menghapus debu.

Di China Abacus dikembangkan menjadi dua bagian, pada jeruji atau bagian atas dimasukkan dua manik - manik dan lima manik - manik pada bagian bawah. Model bentuk seperti inilah yang membuat abacus atau sempoa ini populer. Pada abad ke 16 sempoa dibawa masuk ke Jepang oleh pedagang dan Biksu Buddha dari China. Dan di Jepang sempoa dirubah oleh bangsa Jepang yang tadinya jeruji atas memiliki dua manik - manik dirubah menjadi satu manik - manik saja, dan jeruji bawah menjadi empat manik - manik. Metode ini dianggap lebih praktis sehingga anak di Jepang menyukai Aritmatika.

METODE BERHITUNG

Metode berhitung sempoa sama dengan metode berhitung pada matematika dasar, yakni penjumlahan(+), pengurangan(-), perkalian(x), dan pembagian(:) dengan alaat sempoa. Pada tahap awal anak - anak diajarkan menggunakan sempoa hingga mahir lalu keterampilan tangannya dipindahkan kedalam imajinasi mereka sampai akhirnya anak - anak tidak memerlukan sempoa lagi untuk berhitung.

Usia ideal untuk belajar sempoa dimulai sejak TK, SD, dan paling tinggi SMP. Manfaat belajar Aritmatika adalah:

1. Meningkatkan kemampuan berhitung lebih cepat dari rata - rata anak pada umumnya.
2. Menyeimbangkan penggunaan otak kiri dan kanan serta mengoptimalkan untuk mencapai tingkat berfikir yang analisis dan logika berfikir yang benar.
3. Terlatihnya daya fikir konsentrasi.
4. Menumbuhkan imajinasi sehingga anak mampu mengembangkan kreatifitasnya.
5. Membiasakan diri dengan angka sehingga anak tidak alergi atau takut pada pelajaran eksata.

Baca Juga: Sejarah dan Perkembangan Celana Jeans hingga Levi's

Gimana menarik bukan? Silahkan share artikel ini jika kalian anggap berguna atau kalian boleh terapkan. Terimakasih semoga menghibur dan tunggu artikel selanjutnya.